Brotowali (Tinospora Crispa) tanaman liar yang baik untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Daunnya sangat dikenal karena rasanya pahit. Berbagai macam penyakit seperti kudis, gatal-gatal, hepatitis, diabetes, rematik, malaria dapat disembuhkan dengan daun brotowali. Bahkan kanker yang mematikan sembuh berkat brotowali.
Seorang ahli tumor dari Prof. GC Jagetia melakukan penelitian ekstrak batang brotowali. Percobaannya pada mencit, sejenis tikus kecil berkulit putih, menunjukkan hasil bahwa brotowali bersifat sitotoksik terhadap kanker mulut rahim. Sifat sitotoksiknya hampir sama dengan doxorobicin, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi tumor.
Untuk itu dianjurkan untuk meminum daun rebusan brotowali ini setiap hari agar tumor maupun kanker hilang.
Brotowali diyakini sebagai obat serbaguna. Bersifat menenangkan jiwa. Bisa juga untuk mengatur menstruasi maupun obat sakit perut, demam, diare, obat cacing hingga mengatasi borok karena sifilis.
Sedangkan bila dicampur minyak dan belerang sangat efektif sebagai obat kudis, korengan maupun gatal-gatal. Tumbuhan multifungsi termasuk perdu dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Batangnya hijau dan penuh benjolan berair. Daunnya berwarna hijau muda, berbentuk jantung dan berujung lancip. Bunganya yang bermahkota enam juga berwarna hijau muda, yang akan berubah menjadi merah dan putih.
Tanaman yang menyukai iklim tropis ini banyak dijumpai sebagai tanaman liar. Asalnya dari Asia Tenggara, maka mudah ditemukan di kawasan Indo Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, dan Indonesia. Di tanah air, tanaman ini mempunyai banyak nama. Ada yang menyebut putrawali, daun gadel, di Nusa Tenggara dikenal dengan andawali. Di Cina tanaman ini disebut shen jin teng. untuk menyembuhkan kudis, caranya rebus 30 cm batang brotowali beserta daunnya dengan 6 gelas air selama setengah jam. Setelah hangat gunakan untuk membersihkan luka. Sementara itu, 7 helai daunnya ditumbuk halus dan tempelkan pada luka. Balut luka itu menggunakan perban. Balutan dan ramuan ini harus diganti 2 kali sehari.
Untuk demam, ambil 2 jari batang brotowali dengan 2 gelas air sampai air tinggal separonya. Minum ramuan ini 2 kali sehari masing-masing setengah gelas. Sedangkan untuk menyembuhkan diabetes rebus 10 cm batang brotowali dan akar pepaya dengan 3 gelas air. Setelah mendidih lalu disaring. Minum ramuan ini 2 kali sehari. Bagaimana dengan hepatitis? Sangat gampang, hanya dengan merebus 20 cam batang brotowali plus daunnya dengan 1 liter air. Biarkan airnya tinggal separo. Setelah hampir masak, masukkan air perasan temulawak sebanyak 3 jari yang telah diparut. Setelah matang ramuan itu disaring kemudian diminum 3 kali sehari. Resep tersebut sama seperti untuk mengobati rematik, maupun malaria. Hanya, tidak diberi temulawak. Selamat mencoba (ind/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.